Lewat beribu musim, lagumu bertahan pada lambaian anak di ladang Sajak pulang teringat kandang Kalau matahari ganas ada angin yang menyabarkannya Karena antara api dan air dalam jiwa tak terpisahkan Maka itu aku berdendang mengelus pucuk sampai ke akar Kalau lelap kepundan atas lautan Damai di bawah siwalan. Tidurlah! Jangan berbantal masa depan. Dan ke harum jerami aku pun pulang
Here’s to all the seconds spent waiting for a text that never comes, to all the years searching for the one that gets away, finding the right person and doing all the wrong things, to the love you lost in the winds of time and comes back lifetimes later, to the strings of chances and fates that tie us together